Sewaktu aku kecil-kecil, aku selalu mencium dahi dan kedua pipi ayah
Dan, sewaktu aku remaja, aku masih mencium dahi dan kedua pipinya
Teman-temanku bertanya "kamu cium pipi ayahmu?"
Aku mengerutkan dahiku, pertanyaan yang aneh, dia mahramku.
Dan sewaktu aku telah dewasa aku masih mencium dahi dan pipinya.
Mata-mata aneh memandang, aku tak peduli.
Dan sewaktu dia tidur buat selama-lamanya
Aku menciumnya buat terakhir kali.
Kenapa tiada mata aneh dan soalan aneh?
Apakah kerana dia telah kaku dan pergi buat selamanya?
Apakah dia hanya layak untuk diciumi sewaktu akhir hayatnya?
......................
aku berharap ayah tersenyum dalam mimpiku
aku rindu ayah
0 comments:
Post a Comment