Subscribe

RSS Feed (xml)



Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Saturday, October 24, 2009

Rindu laut yang tiada terperi


duhai pelaut..
engkau lebih mengerti
rindu laut yang tiada bertepi
rindu laut yang tiada terperi
malam terakhir kali
menjerit batinnya minta simpati
jangan tinggalkanku begini
Namun, engkau tetap pergi
membiarkannya terkapar dalam sepi
haruskah dia menunggu engkau datang lagi
Atau membiarkan sepi berlalu pergi
Sungguh, tak mampu dia memaksa diri
membuangmu jauh dari hati


Oct.24.2009.KPZ.UKM,Bangi
cerpen : seindah kuntuman raihan.
Assignment utk Dr.Mawar Shafei