duhai pelaut..
engkau lebih mengerti
rindu laut yang tiada bertepi
rindu laut yang tiada terperi
malam terakhir kali
menjerit batinnya minta simpati
jangan tinggalkanku begini
Namun, engkau tetap pergi
membiarkannya terkapar dalam sepi
haruskah dia menunggu engkau datang lagi
Atau membiarkan sepi berlalu pergi
Sungguh, tak mampu dia memaksa diri
membuangmu jauh dari hati
Oct.24.2009.KPZ.UKM,Bangi
cerpen : seindah kuntuman raihan.
Assignment utk Dr.Mawar Shafei