Subscribe

RSS Feed (xml)



Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Wednesday, October 28, 2009

Pada setitis peluh ada cinta~


Pernah di suatu ketika, terdapat sebuah kisah yang disampaikan oleh `Abbas al-'Aqad di dalam `Abqariah al-Siddiq berkenaan dengan sebuah syair yang telah dihafal oleh `Aisyah radhiyallaahu `anha. Syair berkenaan dipelajari oleh `Aisyah daripada bapanya Abu Bakr al-Siddiq radhiyalaahu `anhu.


"Suatu hari ketika cuaca begitu panas terik, Rasulullah sallallaahu `alayhi wa sallam memperbaiki kasut baginda. Di dahi baginda sallallaahu `alayhi wa sallam mengalir peluh hingga ke pipi. Ketika itu `Aisyah mampir dan memerhatikan baginda dari dekat, seolah-olah beliau teringatkan sesuatu.


Lalu Rasulullah sallallaahu `alayhi wa sallam bertanya, "Apakah hal yang menyebabkan engkau tercengang?"


`Aisyah menjawab, "Diriku merenung wajahmu, dan keringat yang mengalir itu menerbitkan kilauan yang menakjubkan diriku. Sekiranya Abu Kabir al-Hazli melihatmu, pastilah dia tahu bahawa engkaulah orang yang paling berhak ke akan syairnya."

Baginda bertanya lagi, "apakah yang dia katakan?"

`Aisyah menjawab dengan lantunan syair:

syair-abu-kabir


Tidak berbekas padanya (kebudak-budakan) susuan ibu atau sakit yang melarat
Jika engkau memandang kepada wajahnya yang berseri-seri
Bercahaya bagaikan kilatan petir yang menyambar


Baginda Rasulullah sallallaahu tatkala mendengar syair itu melepaskan apa yang ada di tangan Baginda, bangun lalu mencium dahi `Aisyah dan berkata, "kemanisan apa yang telah engkau ungkapkan, adalah lebih mengujakan berbanding pandangan peluhku berbekas kepada dirimu!" [Lihat juga Rahmat-ul-lil- Aalameen: jilid 2, ms. 153]


sumber:email dr saifulislam.com

Tuesday, October 27, 2009

Dalam lumpur atau tiram mutiara



Tenggelam selami dasar lautan hati
pejamkan mata rasai kehadirannya
diantara beribu lautan hidupan
intai dia disudut mana posisi hati
di dalam lumpur tiada gunanya
atau di dalam tiram mutiara gemerlapan

kembalilah ke daratan
bebaskan sebuah ketidak pastian
Berikan padanya jawapan

Monday, October 26, 2009

Ikhlaskan hatiku~


Ilahi sedang menunggumu..
mengucapkan kata-kata rindu
di setiap bait munajatmu yang halus
di setiap mata airmu yang tulus
di setiap rayuanmu yang mulus

Ikhlaskan hatiku..
ya Allah..
demi sebuah kasihMU yang tiada penghujungnya..

Biarkan dia pulang ke sarang~




biarkan dia terbang
terbang tinggi melayang-layang
mencari arah pulang ke sarang
sarangnya tinggi diatas awan
tak tercapai hatimu untuk menggapai
berlepaslah hatimu berikan keikhlasan
berikan dia sebuah kebebasan
jangan dipaksakan untuk mencapai
kelak kamu yang akan terkapai-kapai

......

Monday.26,Oct.2009.
KPZ.UKM,Bangi




Keyakinan mantan penyembah berhala~


Abdul Wahid bin Zaid rah. a. salah seorang syaikh terkenal di kalangan Chistiyah berkata, “Pada suatu ketika kami sedang melakukan perjalanan dengan mengendarai kapal. Badai telah membawa kami ke sebuah pulau. Di sana kami melihat seorang laki-laki yang sedang menyembah berhala. Kami bertanya kepadanya , “Kamu menyembah siapa?” Ia menunjuk ke arah patung. Kami berkata kepadanya, “Sesembahanmu itu buatan kamu sendiri, sedangkan sesembahan kami dapat membuat segala sesuatu. Benda yang dibuat oleh tanganmu sendiri tidaklah patut untuk disembah.” Ia bertanya, “Lalu siapakah yang kalian sembah?” Kami menjawab, “Dzat Yang Mahasuci yang Arasy-Nya berada di atas langit, kekuasaan-Nya berada di bumi, kebesaran dan keagungan-Nya paling tinggi.” Ia bertanya, “Bagaimana kalian bisa tahu Dzat yang Mahasuci itu?” Kami menjawab, “Ia mengutus seorang rasul kepada kami, dia sangat baik kepada kami. Rasul itulah yang memberitahu kepada kami semuanya ini.” Ia bertanya, “Di manakah rasul itu?” Kami menjawab, “Setelah menyampaikan risalah dan telah memenuhi haknya, dia dipanggil oleh Malik untuk menerima balasan atas tugasnya.” Ia bertanya, “Apakah Rasul itu meninggalkan tanda dan bukti kepada kalian?” Kami menjawab, “Ya, dia telah meninggalkan untuk kami firman Allah, yakni AlQuranul Kariim.” Orang itu berkata, “Tunjukkanlah kepadaku kitab itu.” Kami mengambil Al Quran kemudian meletakkannya didepannya. Orang itu berkata, “Aku tidak dapat membaca. Bacakanlah sedikit bagian darinya untukku.” Ketika kami membacakan sebuah surat, ia mendengarkannya dengan berlinangan air mata. Kami membaca surat tersebut hingga ayat terakhir, dan orang itu berkata, “Merupakan kewajiban kita kepada-Nya yang telah mewahyukan kitab ini, hendaknya kita tidak pernah mengabaikan perintah-perintah-Nya.”


Setelah kejadian tersebut, ia masuk Islam. Kami mengajarkan kepadanya rukun-rukun Islam dan hokum-hukumnya, juga beberapa surat Al Quran. Malampun tiba, dan kami mengerjakan shalat Isya’. Ketika kami hendak tidur, ia bertanya, “Apakah sesembahan kalian juga tidur pada malam hari?” Kami berkata, “Dia adalah Dzat Yang Mahasuci Yang Hidup, Abadi, dan tidak pernah Tidur. Kemudian ia berkata, “Betapa tololnya kalian, Tuhan kalian selalu terjaga dan kalian tidur.” Mendengar perkataan tersebut, kami sangat keheranan. Ketika kami mau meninggalkan pulau itu, ia berkata, “Bawalah aku bersama kalian supaya aku dapat belajar agama.” Ketika kami kembali ke kota Abadan, kami membawanya dengan berlayar. Setibanya di kota Abadan, kami katakana kepada salah seorang kawan kami bahwa orang tersebut baru masuk Islam, pasti ia membutuhkan bekal. Kami pun mengumpulkan beberapa dirham untuk kami berikan kepadanya. Ia bertanya, “Apa ini?” Kami menjawab, “Sedikit dirham, gunakanlah untuk biaya hidupmu!” Ia berkata, “Laa ilaha illa Allah. Kalian telah menunjukkan kepadaku jalan yang kalian sendiri tidak berjalan di atasnya. Aku sendirian hidup di sebuah pulau dan aku menyembah berhala. Dalam keadaan seperti itu Allah tidak membinasakan dan menelantarkanku, padahal aku tidak kenal kepada-Nya. Maka setelah aku mengenal-Nya, bagaimana mungkin Dia membiarkanku?”


Tiga hari kemudian, kami diberitahu oleh seseorang bahwa ia sedang dalam sakaratul maut. Kami pun menjenguknya dan bertanya kepadanya, “Apakah engkau mempunyai keinginan?” Ia menjawab, “Dzat yang Mahasuci yang telah mengirimmu ke pulau itu agar aku memperoleh hidayah telah memenuhi semua keinginanku.” Ketika duduk di tempat tersebut, Syaikh Abdul Wahid rah a tertidur sebentardan bermimpi bahwa dirinya melihat sebuah taman hijau yang indah dan menyenangkan. Di taman tersebut terdapat sebuah bangunan berkubah yang sangat indah, yang di dalamnya terdapat sebuah singgasana. Di atas singgasana tersebut terdapat seorang gadis yang sangat cantik. Mungkin tidak seorang pun yang pernah melihat gadis secantik itu. Wanita itu berkata, “Ya Allah, kirimkanlah pemuda itu segera kepadaku. Aku sangat mencintainya dan merindukannya.” Begitu syaikh membuka matanya, ruh pemuda itu telah melayang. Kami pun memandikan, mengkafani, dan memakamkan pemuda itu. Ketika malam telah tiba, syaikh melihat sebuah taman dengan kubah yang sama di dalam mimpi, dengan gadis cantik yang sama bersandar di ats singgasana. Sementara itu, syaikh melihat pemuda tersebut membaca ayat ini:

“Dan malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu sambil mengucapkan, ‘Salamun ‘alaikum bima shabartum.’ Maka alangkah baiknya tempat kesudahan.” (QS Ar Ra’d: 23-24).

sumber : http://imanyakin.wordpress.com

Selamat bermujahadah~

Salam....

Teman-teman..
selamat bermujahadah
semoga najah

maafkan segala kesalahan saya
yang tak disengajakan ya..

Doakan saya dapat goreng sesedap rasa
kat atas kertas exame nanti..

exame : 29 & 30 Oct, 03 ,04 , 11 ,12 , & 13 Nov.

p/s : buku sangat gemar baca saya...macam mana ni..?


Langit dan laut berkongsi rasa~


lihatlah langit saat kamu melihat laut
langit dan laut sama-sama berkongsi rasa
langit membiru
lautan pun begitu
langit merah meremang senja
laut pun mempamerkannya
sungguh indah sekali
ciptaan Ilahi..

.........

saya: sangat suka warna langit dan laut yang membiru..

Sunday, October 25, 2009

Sangat sayang.....teramat sayang


Saya dengar banyak cerita kawan makan kawan...

Saya dengar banyak kisah kawan tikam belakang

Saya dengar banyak riwayat teman hanya diwaktu gembira

Saya dengar banyak sejarah teman bersedih tiada

Saya pernah merasa semua itu..................

Suatu hari...,saya berdoa

Allah, berikan saya teman-teman yang sejati..

Allah, berikan saya teman-teman yang baik hati

Allah, berikan saya teman-teman yang akrab dengan hati..

Dan suatu hari Allah memakbulkan doa saya..

Saya buka mata..

Saya lihat banyak sekali teman-teman yang sayangkan saya

Saya lihat kemurahan hati mereka

Saya tak mampu membalas keperihatinan mereka

Mereka jadi bahu ketika saya hiba

Mereka jadi bank saat saya kesesakan

Mereka jadi telinga mendengar apa saja yang keluar dari bibir saya

Mereka menguatkan saya ketika saya lemah

Mereka jadi juru rawat saya ketika saya sakit

Mereka selalu bertanya makan minum saya

Ada teman seperti ibu saya

Ada teman seperti kakak saya

Tapi tiada yang jadi adik, sebab saya sangat manja (haha..)

Mereka sudah seperti keluarga saya

Sangat akrab dengan hati saya

Saya sangat sayangkan mereka

Tapi...saya tak pandai untuk mempamerkannya

Kepada teman-teman yang sayangkan saya...

Terima kasih untuk segalanya....

Saya sangat sayangkan kalian.....

Sangat sayang..........

Teramat sayang.......

Terima kasih Allah kerana makbulkan doa saya...

dan beri saya teman-teman seperti mereka..


Saturday, October 24, 2009

Rindu laut yang tiada terperi


duhai pelaut..
engkau lebih mengerti
rindu laut yang tiada bertepi
rindu laut yang tiada terperi
malam terakhir kali
menjerit batinnya minta simpati
jangan tinggalkanku begini
Namun, engkau tetap pergi
membiarkannya terkapar dalam sepi
haruskah dia menunggu engkau datang lagi
Atau membiarkan sepi berlalu pergi
Sungguh, tak mampu dia memaksa diri
membuangmu jauh dari hati


Oct.24.2009.KPZ.UKM,Bangi
cerpen : seindah kuntuman raihan.
Assignment utk Dr.Mawar Shafei

Friday, October 23, 2009

Cari aku di bintang utara~


Pandanglah ke langit malam

Cari aku di langit kelam

Diantara beribu gugusan bintang

Carilah aku diantara cangkir dengan gagang

Di situ ada bintang utara

Di situ aku sentiasa ada

Jadikan aku kompasmu

Kau akan temui arahmu

Selatan, timur dan barat

Tiadalah kau akan tersesat

Biar empat musim berlalu

Tiadalah aku berubah laku

Setiaku tiada berlalu

Rinduku masih disitu

Masih menunggumu



..................



'polaris never moves to other places even other asterism is changeable.Allow me to be your polaris' - BYJ (winter sonata)



1


1Khadijah Abd Latip.Oct,23.2009.

Kolej Pendeta Za'ba.UKM,Bangi.

Jalan menuju bahagia?

Dalam hidup ini ada diantara orang yang kita temui memberi inspirasi kepada kita. Dan kadangkala kita mendapat pelajaran hidup yang paling bermakna daripada mereka..

Jangan pandang hina pada orang lain yang lebih rendah daripada kita, tanpa kita sedari dia rupanya lebih mulia daripada kita. Berkali-kali kata-kata ini menerjah mata hati tatkala mata tidak dapat menutup mulut-mulut bising yang membingit hati, mencoba untuk menghasut sifat ujub supaya mempamerkan diri.

Boleh jadi orang yang kita hina, suatu hari nanti lebih baik daripada kita. Hatta orang bukan Islam juga kita dituntut supaya bersangka baik dan mendoakan mereka.

Setiap orang yang hidup di muka bumi ini sudah pasti menginginkan kebahagiaan. Tetapi maksud bahagia itu apa?. Ada orang bahagia kerana punya harta kekayaan melimpah ruah, ada orang bahagia kerana punya suami yang kacak, dan ada pula yang sebaliknya bahagia dengan hidup yang sederhana. Bahagia itu punya ukuran, dan terpulang kepada diri setiap individu itu untuk mentakrifkan makna bahagia dalam hidupnya.

Tetapi bahagia yang paling bermakna sekali adalah bila kita memberi tanpa mengharapkan balasan. Itu namanya ikhlas..

Arghh... ikhlas..? menyebutnya amat mudah, tetapi Sukar sekali untuk mengaplikasikannya dalam hati..

Mana ada orang yang memberi tanpa mengharapkan balasan. Jikalau adapun sudah pasti dia adalah antara manusia yang punya hati seperti Nabi.

Tetapi keikhlasan itu perlu dicari, bukan ditunggu. Dan keikhlasan itu perlu dilatih dengan mengabaikan suara-suara sumbang yang cuba menghasut hati..

Ah, enaknya ngomong, tapi praktiknya...?

Kamu jawablah sendiri, kata saya kepada hati.

Inilah realiti formula untuk hidup bahagia. Bila kita memberi untuk mendapatkan balasan, kita pasti kecewa jika pulangannya tidak lumayan. Kemudian yang sakit adalah hati..

Kemudian.. kita mulai takut untuk memberi, lagi dan lagi. Kita mulai takut untuk menyayangi lagi dan lagi. Dan kita mulai takut untuk berbuat baik kepada semua orang. Sebab itulah ada pepatah yang mengatakan buat baik berpada-pada, buat jahat jangan sekali.

Hidup ini akan jadi mudah jika kita memudahkannya, tetapi akan jadi sangat sulit bila kita menyulitkannya. Kata seorang filosofi masalah bukan untuk difikirkan tetapi untuk diselesaikan.

Kata seorang pensyarah saya, ketakutan sebenarnya adalah penyakit. Penyakit jiwa mungkin. Sebagai seorang Islam mengapa kita harus merasa takut kepada selain daripada Allah.

Kita merasa takut jikalau gagal meraih prestasi tinggi
kita merasa takut untuk berhadapan dengan makhluk
kita merasa takut untuk menghadapi peperiksaan
kita merasa takut jika tidak mendapat pekerjaan yang selayaknya

Mengapa kita perlu rasa takut?, bukankah kita punya Allah?

kata pensyarah saya lagi"jah, awak tak perlu takut. Awak berusaha dan buat yang terbaik. Keputusan seterusnya serah pada Allah"

Keputusan yang kita perolehi pula adalah takdir. Kata pensyarah saya yang lain pula, dalam hidup ini tidak ada yang dinamakan kebetulan, itu adalah perkataan orang yang tidak beriman. Tetapi perkataan yang sebenar dan paling tepat, sekali lagi, adalah takdir.

Bila kita mengatakan sesuatu yang terjadi itu adalah kebetulan, apakah kita cuba mentakrifkan bahawa Allah itu tertidur atau Allah itu cuai dan ada saja yang terjadi tanpa ditakdirkannya. Sedangkan dalam masa yang sama kita percaya bahawa Allah itu mengetahui apa yang terjadi sebelum dan selepas. Ah, rumitnya untuk memahami..

Dan kita pula mula membahaskan, jika ada takdir kenapa manusia disuruh berusaha?. Bukankah takdir juga adalah ujian untuk menguji keimanan kita..

Sebab itulah sebelum kita berusaha, kita perlu bertawakal. Dan ada pula yang membantah, kita perlu berusaha dulu barulah bertawakal..?


Tawakal itu, yang sebenar-benarnya adalah mengeluarkan dan membuang jauh sebarang bentuk pengharapan kepada makhluk dan memasukkan pengharapan yang sebenar-benarnya kepada Allah.

Jadi, kita minta tolong dulu daripada Allah, kemudian baru beruasaha, kalau berjaya itu maknanya daripada Allah. Cuba kita berusaha dulu kemudian baru minta pada Allah, kemudian bila berjaya kita lupa Allah yang bagi kita berjaya, dan kita anggap kerana usaha kita tu yg sebabkn kita berjaya..

p/s-Terlalu banyak yang terjadi yang menyebabkan saya berfikir dan membuat kesimpulan seperti ini..

Thursday, October 22, 2009

Biar laut membawa rindu~


Campakkan rindumu ke muara..

Lemparkan rindumu ke teluk..

Pasti laut akan membawanya kepadaku

Kerana laut tiada terpisah hubungannya

Biar rindu itu, laut yang menakluk

Mencari kekasih sang perindu

Menerajang kerasnya cengkerang

Melawan ombak dan badai

Membawa rinduku kepadamu..





Khadijah Abd Latip.Kolej Pendeta Za'ba.UKM,Bangi.

cerpen:Seindah kuntuman raihan,assignment utk Dr.Mawar Shafie

Wednesday, October 21, 2009

Hadiah seorang ayah seperti ayah..


"Ameen ya Rab, kejayaan bukn dtng mnggolek,kbhgiaan xdtg mlayang,bukn snang hndak hdup senang,tdak susah hndak jadi susah. syurga ALLAH jalanya susah dn payah,neraka pula jlanya mudah....Slamat brjaya whai gadis brhati waja"

Mesej dari ayah yang mengharukan hatiku. Ada air panas mengalir di tubir mata. Terima kasih Allah kerana menghadiahkan aku seorang ayah seperti ayah..Ayah yang lembut hatinya..Ayah yang penyayang, sabar dan tabah.

Lembutnya ayah..., makcik bercerita, ketika kami masih kecil, makcik melihat ayah bangun dari tidurnya pergi ke bilik kami dan membetulkan selimut kami.

Ketika makcik meminta salah seorang dari kami untuk dijadikan anak angkatnya, ayah berkata, suatu hari nanti dia tak mahu anak-anaknya menyalahkannya..

Ketika makan, ayah terkenang pada anak-anak yang jauh dan berada di asrama, ayah mengalirkan air mata, memikirkan makan apakah anak-anaknya pada hari itu..

Ketika kami sakit, ayah berusaha mencari penawarnya...

Ketika aku kejauhan, jauh berada di asrama, memerlukan wang segera, ayah berhujan dan berpanas membonceng motor menghantarnya.

Ayah mengajar kami mengaji dengan tangannya. Sambil tersedu sedan kami membaca, ayah tiada peduli asalkan betul makhraj dan sebutannya..

Dan ketika aku makin dewasa ayah menjadi teman yang setia dan akrab untuk aku meluah rasa dan bercerita..

Dan ketika ini, ayah masih membanting keras tulang temulangnya mencari rezeki untuk kami semua..

Aku makin dewasa dan makin terlupa untuk mengucapkan terima kasih padanya..

Terima kasih ayah...untuk segalanya..

Terima kasih Allah kerana berikan aku hadiah seorang ayah seperti ayah..




Saat ku pejamkan mata..


Ku pejamkan mata...
ada air panas mengalir di tubir mata
tiada yang ku lihat selain dari warna yang kelam
dan bayangan hitam
bayangan dosa-dosa mula menjelma
betapa banyaknya
sehingga sempat aku terfikir bahawa aku tidak akan selamat dengannya

Dan saat aku pejamkan mata lebih lama
satu persatu kurniaan Mu mula menjelma
Engkau beri aku nikmat dunia
kerana Engkau ingin aku bersyukur dengannya
Engkau beri aku derita
kerana Engkau ingin hadiahkan aku bahagia
Engkau beri aku ujian segala
kerana Engkau ingin jadikan aku dewasa

Aku pejamkan mata lagi
mengingat kasihnya Allah pada diri..

Allah,
Engkau beri kasih sayangmu
tanpa memilih siapa aku
Engkau pandang aku dengan pandangan beribu
Engkau bentangkan aku jalan supaya aku tak keliru
Engkau sentiasa ada untukku
setiap saat dan waktu

Allah,
Terima kasih untuk segalanya
Terima kasih kerana memandangku
Terima kasih kerana mengasihiku
Terima kasih kerana menyayangiku

Aku tak ingin lagi berpaling dariMU
Janganlah Engkau bolak balikkan hatiku
setelah Engkau terima aku dan taubatku

Bila nanti..
aku pejamkan mata untuk selamanya
aku ingin tersenyum dalam bahagia..
izinkan aku Allah..


Tunggu abang pulang..


Untuk abang sulungku yg jauh diperantauan,



Kami tunggu abang pulang
abang yang kami sayang
abang yang penyayang
jauh diperantauan
kami kerinduan
mengharap sebuah pertemuan
moga ada kesempatan
Tuhan izinkan

carilah masamu abang
kejarlah cita-citamu abang
kami akan sabar menunggumu
kami tunggu abang pulang

Kami tunggu abang pulang
kami dah dewasa sekarang
tak lama lagi boleh jadi bini orang (hehe..joke)
abang pun apa kurang kan!
silap haribulan kami boleh dapat kakak ipar orang perantauan (ameen..)

Kami tunggu abang pulang
dengan penuh kasih dan harapan
ingin kami hadiahkan seulas senyuman
pelukan dan ciuman sayang
moga kasih kita berkekalan
biarpun nanti diantara kita ada yang pergi dahulu menghadap Tuhan..



P/s: Abang jangan nangis ya..kami akan sabar tunggu abang pulang..


Adikmu yang selalu degil dan tak dengar cakap..



Monday, October 19, 2009

Aku ingin terbang~



Angin, bawaku terbang..
terbang tinggi melayang-layang
merasai lembutnya belaian
bermanja dalam khayalan

Angin, bawaku terbang..
aku ingin mencapai awan
menggantung harapan
seputih warna awan
di dada langit yang kesepian

Angin, bawaku terbang..
aku ingin mencapai bintang
kilauan yang mempesonakan
ku ingin jadikannya kerongsang
dalam meniti kebahagiaan

Angin, bawaku terbang..
aku ingin melihat bulan
biar indah rupanya dari perkhabaran
ku ingin hadiahkannya sebuah senyuman
tanda sebuah kesyukuran
kerana cahayanya menyuluh kegelapan

Angin, bawaku terbang..
aku ingin melihat mentari siang
biar teriknya membahang
sedaya upaya kan ku cuba menahan
aku ingin mengucapkan kata sayang
tanda sebuah penghargaan
kerana membakar dirinya memberi penghidupan

Angin, bawaku terbang
aku ingin mengintai syurga impian
yang selama ini aku khayalkan
mengintai keindahan
dan kedalaman kenikmatan

Lalu...
aku tak ingin pulang..
berharap syurga impian menjadi kenyataan..
Kebahagiaan sebuah pengakhiran..
Ku Ingin berada di sisi Tuhan
Maha pengasih, Maha penyayang..



Khadijah Abd Latip.Tuesday,Oct 20,2009.
Kolej Pendeta Za'ba.UKM,Bangi.








Sunday, October 18, 2009

Seindah Kuntuman Raihan~


Seindah kuntuman raihan
mekar dalam jagaan taman
wangian syurga idaman
haruman sebuah kesetiaan
lambang sebuah kesantunan
lambang sebuah kerinduan
turunnya ke bumi memberi penghidupan
turunnya ke bumi memberi ketenangan
turunnya ke bumi memberi kecintaan
pada hati yang sedang rawan




Khadijah Abd Latip. puisi dalam cerpen :
seindah kuntuman raihan,untuk assignment Dr.Mawar Shafie

Saturday, October 17, 2009

Melayu Islam terpisahkah?



Dilema Melayu Islam..
Satu prejudis atau kenyataan?
Satu realiti atau ilusi?
Mari kita bicarakannya lewat puisi
Berwacana di persada kata nan indah
Mengungkai masalah di sulaman madah
Agar bahangnya tidak begitu menyerlah
Agar dapat segalanya direnungi
tanpa emosi berapi-api!

Pertama mari kita fikirkan..
Agama kita sama, syahadah kita serupa
Tapi mengapa mesti berpecah?
kedua mari kita renungkan..
Bangsa kita sama, darah kita serupa
Tapi mengapa mesti bertelagah?
Darah dan syahadah boleh terpisah?

Justeru sepatutnya dengan keduanya
Lebih mudah menyatukan kita
Kerana agama dan bangsa kita sama
Akidah kita Islam, kabilah kita melayu..
Tapi kenapa sukar benar bersatu?

Dalam realitinya sungguh berbeza
Agama didakwa punca sengketa
Cintakan Islam telah dipolitikkan
Kononnya demi kepentingan kuasa dan kedudukan..
Islam disinonimkan dengan parti
wajarkah begitu?

Cintakan bangsa turut dipersalah
Kasihkan watan dituduh asabiah
Melayu dan Islam bagai bertentangan
Kedua-duanya saling berkonflik
Islam menggugat semangat patriotik
Benarkah begitu?

Cintakan Agama atau bangsa
Seolah-olah satu dilema
Satu ketimur satu kebarat
Tak munkin tersatu dalam muafakat
Benarkah itu satu muslihat?
Lain tersirat lain tersurat?

Cubalah kita ungkai segala yang kusut
Berbicara secara tulus dan telus
Merujuk ke dasar, menyelam ke akar
Putuskan rantai kepartian
yang membelenggu mata dan fikiran
putuskan sentimen ketaasuban
Yang mengaburi fakta dan kenyataan
Marilah sama-sama mencerminkan visi bangsa
Dari jurus misi agama!

Islam agama menyatukan
Justeru itulah perintah Al-Jamik (yang Maha Menyatukan)
Maka bertautlah hati, terbentuklah persaudaraan
Iman dan persaudaraan - lazim berlaziman
Yang paling kuat tauhidnya kepada yang Maha Esa
Dialah yang paling mesra dalam bersaudara
Bila kukuh 'Habluminallah' yang vertikal
Akan teguhlah 'Habluminannas' yang horizontal
Itulah silaturrahim - hubungan intim atas nama Ar-Rahim

Bila beriman ertinya yakin
Bila yakin ertinya terikat
Terikat dengan syariat - peraturan dan hukum Tuhan
yang wajib ditegakkan
Yang haram ditinggalkan
Yang sunat jika mampu dilaksanakan
Yang makruh jika mampu ditinggalkan
Yang harus - terpulang
Bebas untuk buat pilihan
Inilah 5 hukum dari Allah
Yang bila semua meyakini dan mengamalkan
Secara automatik terbentuklah perpaduan
Inilah maksud firman Tuhan:
"Berpegang teguhlah kamu dengan tali Allah (peraturan Tuhan) dan Janganlah kamu berpecah belah"

Melayu juga faktor penyatu
Kerana ikatan darah itu adalah fitrah
Cintakan bangsa adalah naluri hati
yang tumbuh secara tabii
jika bangsa terjajah, jiwa terseksa..
Bangunlah semangat merdeka dengan darah dan air mata
Jika bangsa mundur, hati terdera..
Bangunlah daya juang dengan minda dan usaha
Ketuanan melayu di bidang politik dan ekonomi
Adalah nyawa, citra dan identiti
Bangsa yang lemah, akan kalah
Bangsa yang mundur, akan terkubur
Bangsa yang kuat, akan berdaulat

Yang miskin dibela oleh agenda ekonomi dengan DEB
yang jahil diberi pelajaran dalam Dasar Pelajaran Kebangsaan
Kedua-duanya dilaksanakan dengan kuasa politik!
..selagi melayu menguasai pemerintahan
..selagi 'Hal istimewa melayu' maktub dalam perlembagaan
..selagi itu kedua-duanya dikekalkan
Tapi selama mana Melayu dapat menguasai pemerintahan?
Selama mana perlembagaan dapat mempertahankan?
Dalam era globalisasi dunia tanpa sempadan..
Jika jiwa Melayu sendiri melayu, kering dan berguguran?

Islam dan melayu boleh diserasikan
Yang satu FITRAH, yang satu HIDAYAH
Cinta bangsa dan agama mampu dipertautkan
Bila membela Melayu yang miskin..
Itu tanggungjawab bangsa dan itu juga tuntutan agama
Membantu Melayu yang bermasalah..
Itu adalah fitrah kabilah dan itu juga jihad fisabilillah
Lalu..satukanlah fitrah dengan hidayah!

Agama dan bangsa bukan milik organisasi
Justeru bukan semua Muslim dan melayu dalam satu parti
Ada yang global, ada yang tribal, dan ada yang individual
"Hubbul Watan minal Iman"
Musuh bangsa dan agama cuma satu - dia yang dikuasai nafsu
Lalu awasilah si amba nafsu yang punya kepentingan diri..
dalam barisan perjuangan bangsa
dan saf perjuangan agama!




Pahrol Mohamad Juoi,
Dilema Melayu-Islam, kurang Fikir atau kurang Zikir?

Mungkin Cara Faham kita berbeza


Teman..

Mungkin cara faham kita berbeza
pendapat pun tak sama
ilmumu penuh di dada
ilmuku sejengkal cuma
berlainan fikrah usah bertelagah
mari sama-sama kita bincangkannya
jangan tahu menuding jari sahaja
mari sama-sama meninjau iman kita
masih sejengkal atau hampir sempurna?
mari sama-sama meninjau amal kita
sejauh mana kita praktikkannya?
kita tak sama, tapi serupa
kita bersyahadah, akidah yang sama
kita berdakwah, cara berbeza
jika tak suka, tak mengapa
tapi jangan merasa bangga, yang kita betul semuanya
harus ada rasa taqwa, itu baru beriman namanya
tawadhuk harus ada, begitu cara Nabi mengajar kita
Biar fikrah berbeza, tapi tak gaduh sesama kita.
Semoga kita sama-sama beroleh syurgaNya.


Saturday.Oct,17 2009.
KPZ,UKM,Bangi.

Tuesday, October 13, 2009

Tunggu Cinta pulang lagi~


ku uraikan benang-benang cinta itu
satu persatu ku lepaskan ke gigi air
berharap ombakkan membawanya pergi
pergi jauh..saujana mata hati
jangan pernah kembali
aku menjerit berat hati

akupun jadi perindu
penunggu laut yang setia
biar bulan berganti dengan matahari
hujan turun tak henti-henti
kemarau pun berganti
aku tak mahu pergi..

setiap kali ombak datang menjengah
kutanyakan perkhabarannya
kemanakah cinta telah melabuhkan sauhnya
dan setiap kali itu juga ku kecewa..
tiadalah ombak tahu kemana menghilangnya

ku tunggu nelayan pulang senja
tiadalah ku mahu ikannya melainkan cinta juga yang kutanya
nelayan juga sama
tiadalah tahu kemana cinta perginya

ku kirimkan ombak dan nelayan sehelai warkah
yang ku tulis dengan air mata
ku cerita derita kehilangannya
betapa aku merinduinya
betapa aku menyesal melepaskannya
betapa aku berharap kan kepulangannya..

aku pun jadi perindu lagi
penunggu laut yang setia
menunggu perkhabaran tentang cinta




Khadijah.Tuesday.Oct 13,2009..Kolej Pendeta Za'ba.UKM,Bangi.

Seindah kuntuman raihan. Assignment utk Dr.Mawar Shafei.



p/s: puisi ini telh diedit olh sy stlh dimskkn kedlm cerpen .harap maaf.

Monday, October 12, 2009

Menatap langit..


Semalam yang telah berlalu, saya dan dia meminjam stadium UKM untuk meluah rasa.Kami bercerita,bermain, berlari, dan berteriak menghilangkan lelah batin yang tak terluah. Di lapangan trek stadium, kami berbaring sambil menatap langit yang merah dan pekat.Saya mengira ingin membilang bintang malam itu, Namun hampa kerana tiada bintang di langit malam.Hanya awan yang berkepul-kepul kemerahan. Suasana sunyi menambahkan rasa syahdu.Saya mula berpuisi,dan dia tekun mendengar.


"Langit yang terbentang luas, warnanya biru, putih, merah, dan oren".
"itu semua orang tahu", Kami sama-sama ketawa.


"aku ingin dikenali di langit"
"disebut-sebut di langit"
"disayangi di langit"
"ingin terbang bebas ke langit"
"alangkah.."Saya teringat kata-kata seorang teman.


"Kalau penghuni langit lihat kita sekarang ni, pasti diorang kata apalah budak dua orang ni buat".Kami ketawa lagi.

Meniti usia dewasa bersama, sungguh tak terasa kami hampir menamatkan 3 tahun zaman belajar di sini. Dan ini merupakan kenangan termanis kami membuat kerja gila. Dia mengiakannya. Kami bercerita lagi. Berharap esok masih ada bahagia untuk kami tempuhi dengan hati terbuka. Kami berharap lagi. Esok, derita yang dirasa akan terlerai jua. Dan esok, semoga kami menjadi seorang manusia baru yang lebih tabah dan ceria.

Saya dan dia menatap langit lebih lama. Di dalam hati, beribu hamdalah di panjatkan kepada yang Maha Esa. Betapa ketika melihat langit, terasa terbang segala derita. Betapa ketika melihat langit, saya jadi berharap, suatu hari nanti, saya juga ingin berada di atas sana.Dan sayapun mula bertanya tentang takdir padanya, bagaimana andai suatu hari nanti saya yang pergi dahulu daripadanya. Dan dia seperti biasa punya jawapannya yang tersendiri. Setiap manusia telah ditentukan takdirnya, tiada yang terlambat atau tercepat. Yang terbaik adalah doa.

Kami membisu seribu bahasa. masing-masing melayan rasa. Tak terasa kerasnya trek stadium, ingin sahaja kami melelapkan mata. Sungguh enak rasanya tidur bertemankan udara malam dan langit yang terbentang luas.

Perlahan-lahan awan yang berkepul-kepul mula merata. Namun langit masih lagi merah. Semerah hati saya. Akhirnya, setelah penat berlumba lari, kami membuat keputusan pulang setelah peluh membasahi sweater coklat saya.

Sebelum pulang, sempat saya berbicara "terima kasih UKM, kerana pinjamkan kami stadium ini". Mungkin suatu hari nanti, kami akan datang lagi.

Dan untuk dia, terima kasih kerana membawa saya ke sini. Terima kasih kerana menjadi teman setia saya, terima kasih kerana menjadi sahabat saya.

Dan terima kasih Allah, kerana mengurniakan saya teman-teman yang baik sekali dan sayangkan saya.

Saya teringat pada teman di bilik sana. Kita selalu bertiga. Bukan saya tidak mahu mengajaknya melihat langit bersama, cuma tidak mahu mengganggu dirinya yang sedang pulun dengan kerja. Semoga ukhuwah kita sentiasa dipelihara Allah, hingga akhir usia. Dan saya teringat lagi akan sebuah kata-kata....

"Kekasih mungkin boleh dicari, tetapi sahabat sejati sukar sekali dicari ganti.."

Saya belum mampu untuk membuat puisi yang puitis tentang kita bertiga. Kerana persahabatan itu sukar sekali diterjemah...lebih sulit dari cinta, kerana cinta adalah cinta, tetapi persahabatan itu adalah lebih daripada cinta...


Friday, October 9, 2009

Kerana aku masih punya Allah~




ketika aku merasa marah
ku lihat laut
alangkah..
kalau aku jadi laut
pasti tika ini ombaknya bergelora
taufan datang turut sama meraikannya
kapal-kapal ingin aku tenggelamkannya
hingga tiada lagi tinggal sisa
hingga nelayan juga bisa merasakannya


ketika aku merasa kecewa
ku lihat sungai
alangkah...
kalau aku jadi sungai
aku ingin menangis semahunya
biar derasnya mengeringkan air mata
tiada berani si kecil mandi di dalamnya


ketika aku merasa sedih
ku lihat hujan
alangkah..
kalau aku jadi hujan
pasti banjir bumi ini aku basahkannya
biar tenggelam semua manusia


Namun,
bila aku tersedar
alangkah..
aku hanya ingin menjadi seorang manusia biasa
bila aku marah
aku masih punya Allah
bila aku kecewa
aku masih punya Allah
bila aku sedih
aku masih punya Allah


aku ingin terus tersenyum dalam derita
kerana aku masih punya Allah



Khadijah.Friday.October 09,2009.
Kolej Pendeta Za'ba.UKM,Bangi.

Tuesday, October 6, 2009

Sehelai warkah Cinta~




sehelai warkah cinta
sebuah tinta rahsia
bersamanya ku selit sekeping jiwa
bersama bait-bait indah

ku raut mata pena
dakwatnya air mata
hati-hati ku melakar cinta
menggubah kalam indah
agar nanti, kau terpegun membacanya

matahari dan bulan, bintang dan kejora
tak terkecuali perigi dan timba
kujadikan umpama
agar kau mengerti nantinya

sehelai warkah cinta
sebuah tinta penuh rasa
dari seorang manusia biasa
semoga nanti, kau tersenyum saat membacanya

sehelai warkah cinta
kiriman dari seorang pencinta
buat kekasihnya
semoga nanti, kau sudi membalasnya




Khadijah.wednesday.october.07.2009
Kolej Pendeta Za'ba.UKM,Bangi.