saya rindu
pada tangan ayah
yang selalu menarik hidung ini
pada tangan ayah
yang selalu saya ciumi
pada tangan ayah
yang mengusap kepala ini
pada tangan ayah
yang tak lelah mencari rezeki
pada tangan ayah
yang mengajar saya jadi dewasa
pada tangan ayah
yang kaku terakhir kali
saya rindu
pada mata ayah
pada sorotan tatapannya memandang
pada mata ayah
yang basah dengan air mata
pada mata ayah
yang rabun bercermin mata
pada mata ayah
yang kadang kala menjeling manja
pada mata ayah
yang mengerling memberi tanda
pada mata ayah
yang kali terakhir tiada terbuka
saya rindu
pada dua ulas bibir ayah
yang tersenyum dalam derita
pada dua ulas bibir ayah
yang singgah di pipi dan dahi ini
pada dua ulas bibir ayah
yang sentiasa meniti doa dalam hari
pada dua ulas bibir ayah
yang sentiasa mengalun zikrullah untuk Ilahi
pada dua ulas bibir ayah
yang sentiasa mengaji
dan mengajar saya mengaji
pada dua ulas bibir ayah
yang tak jemu memberi inspirasi
pada dua ulas bibir ayah
yang padanya kedengaran ketawa terakhir kali
saya rindu
pada pipi ayah
yang tak pernah malu saya ciumi
pada pipi ayah
yang dibaham kerut tua
pada pipi ayah
yang berwarna coklat
pada pipi ayah
yang mengalir peluh dari dahi
pada pipi ayah
yang terakhir kali saya ciumi
sejuk sekali
Saya rindu
pada semua tentang ayah
yang kini telah pergi menghadap Ilahi
4 comments:
Salamun alayk ya ukhti...
Smoga tabah mhadapi ujian Allah ini..
Slps bace post nie, mengalir air mata..
Teringat kembali kenangan bersama arwah Abah tercinta yg juga telah mengadap Illahi..
Semoga mereka ditempatkan di kalangan org yg beriman dan bertaqwa..
Al-Fatihah..
Semua insan akan menempuh masa ini. Lambat atau cepat. Tapi ada langsung tak lihat.
salam..semoga kamu bertemu ayah kamu disyurga nanti...
takziah...
moga Allah mencucuri rahmat atas rohnya.
.: Tabah hadapi segalanya ya:.
Post a Comment